Antara Kwetiaw Medan dan Ajaran-Nya

Kemaren, saya dimandati oleh ayah saya untuk membeli satu menu makanan yang judulnya ‘kweatiaw Medan’ di suatu tempat makan yang judulnya ….(tiiiiiiiiit).

Setelah dibeli, dikonsumsilah makanan tersebut oleh ayah yang notabene bisa dibilang sebagai orang Medan dan juga ibu saya yang berasal dari Sumatra serta sudah merasakan kwetiaw-kwetiaw dari sono yang rasanya maknyus.

Setelah dicoba, ternyata rasanya… BEDA JAUH, sejauh timur dari barat (mari kita nyanyikan #eh)… hehehe..

Mungkin para pembaca sekalian berpikir, ‘ya jelas bedalah rasanya’… iya, I know..I know.. sebenarnya yang menjadi pertanyaan saya adalah, kenapa si penjual berani menjuduli makanan tersebut dengan kwetiaw Medan (apa mentang-mentang penduduk di sekitar bukan orang Sumatra, jd dikiranya ga pd tau yah)..kemudian saya jadi teringat dengan sebuah tempat makan yang menjuduli makanannya sebagai sapo tahu, padahal setelah disajikan ternyata tahu biasa…(apa dikiranya kita tidak tahu menahu soal tahu yah hehe)

Okelah kita tinggalkan soal makanan dan kita berlanjut soal ajaran-Nya. Mengapa saya menghubungkan makanan dengan ajaran-Nya? Ya karena ternyata sekarang banyak terdapat ajaran palsu yang beredar di sana sini. Ajaran tersebut menggunakan ayat-ayat alkitab, membawa nama Kristus juga.

Di sinilah tantangan umat untuk dapat lebih jeli dan tidak asal ngemplok suatu pengajaran. Bagi orang-orang yang dipercaya menjadi corongnya Tuhan, juga patut berhati-hati.  Kudu berusaha mengeluarkan dan membagikan taste asli dari Injil. Kenapa banyak anak-anak Tuhan yang kecewa dan pada akhirnya tidak lagi setia, bahkan dapat meninggalkan Tuhan? Salah satunya karena mereka tidak mengecap rasa asli Injil. Alhasil, mudah banget diombang-ambingkan berbagai pengajaran, eh, ada tuh yang kebaktian minggu di gereja asal, kebaktian minggu di gereja lain, kebaktian akhir pekan di gereja lain..keren ya, gereja jadi kayak tempat makan aja…dipilih yg rasanya enak aja heuheu… Akibatnya, ketika menghadapi masalah gampang kecewa tuh, sebab pendeta satu ngomong gini, pendeta yang lain ngomong gitu hehe..

Salah satu ciri yang sangat menonjol adalah, kalo Injil asli biasanya membuat orang sadar bahwa dia adalah milik Kristus, segala yang dipunyai adalah milik Tuhan (ga cuma perpuluhan aje)..hidup berfokus memuliakan Tuhan lewat setiap aspek hidupnya, memberikan segenap hidupnya untuk Tuhan…

Kalo yang ga asli, biasanya dimodifkasi sedemikian rupa sehingga kita menjadi cinta dunia, berkeinginan mendapatkan apapun yang diingini, dengan sesuatu yang namanya ‘mengklaim’ janji Tuhan (kayak asuransi aje klaim klaim sembarangan..heuheu)..alhasil fokusnya bukan mempersembahkan hidup untuk Tuhan (Tuhan, apa yang Tuhan mau untuk saya lakukan?), tapi menjadikan Tuhan layaknya jongos (Tuhan, pokoknya saya mau Tuhan melakukan ini untuk saya!)

Pada akhirnya, seperti biasa, anda boleh setuju dan boleh tidak setuju dengan tulisan saya, karena saya juga masih banyak salah kok hehehe…biarlah waktu membuktikan..

mari kita terus belajar untuk mengecap rasa asli Injil… Baik kita sebagai umat maupun sebagai orang-orang yang dipercaya untuk menjadi corong-Nya di belakang mimbar…

I Tim 4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

2 Responses to “Antara Kwetiaw Medan dan Ajaran-Nya”

  1. Leonora Angela Says:

    Betul Yes…udah banyak sperti itu. bahkan mengambil isi alkitab,dimodifikasi sedemikian rupa untuk mendatangkan keuntungan sendiri. terutama yg sukanya dengan hal” “teori berkelimpahan”. mikirnya hidup org percaya harus kelimpahan terus tanpa pernah nanya Tuhan posisi mreka tuh dah aman atw blum. hm…. padahal yg Tuhan mau adalah pembentukan karakter kita utk semakin serupa dengan Dia.

Leave a reply to Leonora Angela Cancel reply